ANDA PENGUNJUNG KE:

Wednesday, May 23, 2012

Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur

loading...
donnynurhamsyah.blogspot.com
Universitas Respati Yogyakarta
 
ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

Dosen Pengampu :  Listyana Natalia R. S. Kep. Ns






Disusun Oleh :

                       Donny Nurhamsyah                              (11130032)






FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2011/2012


KATA PENGANTAR



Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan askep yang berjudul ‘’ Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan tidur ‘’.  Askep ini dibuat untuk meyelesaikan tugas kuliah serta untuk melatih kemampuan mahasiswa.

            Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga askep ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Askep  ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan askep  ini.

Semoga askep ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.






                    Yogyakarta, Mei 2012



                              Penyusun




DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................
Bab I Pendahuluan..............................................................................................
A.    Latar Belakang............................................................................................
B.     Tujuan.........................................................................................................
Bab II Tinjauan Teori.............................................................................................
A.    Definisi Istirahat dan Tidur`....................................................................... ...
B.     Jenis-Jenis Tidur..........................................................................................
C.     Fungsi Tidur................................................................................................
Bab III Asuhan keperawatan...............................................................................
Bab IV Pembahasan............................................................................................
Bab V Penutup....................................................................................................
A.    Kesimpulan ................................................................................................
B.     Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 

 (DAFTAR ISI MENYESUAIKAN)


BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

             Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status, kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh.

            Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel.   

            Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya.


B. Tujuan

            Setelah mempelajari dan membahas makalah ini maka di harapkan :
1. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai konsep kebutuhan
istirahat dan tidur.

2. Pembaca dapat melakukan tindakan keperawatan yang tepat sesuai dengan
prosedur yangberlaku.

3. Pembaca dapat menambah kopetensi terkait dengan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien.


BAB II
TINJAUAN TEORI

.                A. DEFINISI ISTIRAHAT & TIDUR

       I.            Pengertian Istirahat
Kata ”Istirahat” mempunyai arti yang sanngat luas meliputi bersantai, menyegarkan diri, diam menganggur setelah melakukan aktivitas, serta melepaskan diri dari apapun yang membosankan,menyulitkan dan menjengkelkan, dengan demikian, apat dikatakan bahwa istirahat merupakan ledakan yang tenang , rileks tanpa tekanan emosional dan bebes dari kecemasasn, (Ansietas). Terdapat beberapa karakteristik dari istirahat , misalnyan, Narrow (1967) yang di kutip oleh Perri an Potter 1993 Mengemukakan beberapa karakteristik yang berhubungan dengan istirahat diantaranya :

1.   Merasa segala sesuatu dapat di atasi
2.   Merasa di terima

3.   Mengetahui apa yang terjadi

4.   Bebas dari ganguan ketidak nyamanan

5.   Mempunyai sejumlah kepuasasn terhadap aktivitas yang
memepunyai tujusn. 
       
6.   Mengetahui adanya bantuan sewaktu mememrlukan

    II.            Pengertian Tidur
Tidur merupakan kondisi tidak sadar di mana presepsi reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau hilang dan dapat di bangukan kembali dengan stimulus dan sensori yang cukup (Guyton 1986) dapat juga di katakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, namun lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang dengan ciri adanya aktivitas yang minim memiliki kesadaran yang bervariasi terdapat perubahan proses fisiologis dan terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.

Sekarang dapat di kategorikan sedang tidur jika terdapat tanda-tanda sebagai berikut :

1. Aktivitas fisik minimal

2. Tingkat kesadaran yang bervariasi

3. Terjadi berbagai perubahan fisiologis tubuh

4. Penurunan respon terhadap rangsaan dari luar.

            Tidur NREM merupakan yang nyaman dan dalam. Dalam tidur ini gelombanng otak lebih lebih lambat di bandingkan pada orang yang sadar atau tidak tidur. Dengan tanda : mimpi berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah turun, kecepatan pernafasan turun, metabolisme turun dan gerakan bola mata lambat             Selama tidur maka dalam tubuh seseorang terjadi perubahan proses fisiologis,antara lain :

1.Penurunan tekanan darah dan denyut nadi

2.Diatasi pembuluh darah perifer

3. Kadang-kadang terjadi peningkatan aktivitas traktusgastrointestinal.

4.Relaksasi otot-oto rangka

5. Basal metabolisme rate (BMR) menurun 10-30%


B. Jenis-jenis tidur

Terdapat dua jenis tidur yaitu :
1.      Tidur NREM(Norapid Eye Movemen)/ Tidur gelombang lambat
      
a.TahapI
                Merupakann tahap transmisi antara bangun dan tidur dengn ciri: Rileks, masih sadar dengan lingkungan,merasa mengantuk,bola mata bergerak dari samping ke samping, frekueansi nadi dan nafas seadikit menurun, dapat bangun segera selama tahap ini berlangsungselama lima meanit.

b.TahapII

               Merupakann tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun berciri : Mata umumnya menetap, denyut jantung dan freakuensi nafas menurun, temperature tubuh menurun, metabolisme menurun, berlangsung pendek dan berakhir 5-10 menit

c.TahapIII

               Merupakann tahap tidur berciri : denyut nadi dan frekuensi nafas dan proses tubuh lainnya lambat, di sebabkan oleh dominasi system saraf parasimpatis dan sulit banngun.

d.TahapIV

               Merupakan tahap tidur berciri : Kecepatan jantung dan pernafasan turun, jaranng bergerak dan sulit di bangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi lambunng turun, tonus otot turun.


2.   Tidur REM(Rapid Eye Movemen)

            Berlangsung pada tidur malam selama 5-20 menit, rata-rata 90 menit. Periode pertam terjadi selama 80-100 menit, namun bila kondisi oranng sangt lelah maka awal tidur sangat cepat menabahkan jenis tidur ini tidak ada.

    C.     Fungsi Tidur

A.    EfekFisiologis :

a) Efek pada system saraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal    dan keseimbangan di antara berbagai susunan saraf.

b) Efek struktur tubuh dengn memulihkan kesegaran dan funngsi dalam organ tubuh karena selama tidur terjadi penurunan.

c)Kebutuhan tidur pada semua usia.
Usia merupakan salah satu faktor penentu lamanya tidur yang butuhkan seseorang. Semakin tua usia maka semakin sedikit pula lama tidur yang di butuhkan. Hal tersebut dapat di lihat pada tabel di bawa ini :

Pola Tidur Normal berdasarkan tingkat usia :
Usia Tingkat perkembangan Jumlah kebutuhan tidur Pola tidur normal
a)      0-1 bulan Masa Neonatus 14-18 jam/hari Pernafasan teratur gerak tubuh sedikit, 50% tidur NREM., banyak waktu tidurnya di lewatkan pada tahap II dan IV tidur NREM.setiap siklus sekitar 45-60 menit
b)      1 bulan-18bulan Masa Bayi 12-14 jam/hari 20%-30% tidur REM, tidur lebih lama pada malam hari, punya pola terbangun sebentar.
c)      18 bulan-3 tahun Masa Anak 11-12 Jam/Hari 25% tidur REM banyak tidur pada mala hari,terbangun dini hari berkurang, siklus bangun tidur normal sudah menetap pada umur 2-3 tahun
d)     3-6 tahun Masa prasekolah 11 jam/hari 20 % tidur REM ,periode terangun kedua hilang pada umur 3 tahun, umur 5 tahun tidur tidak ada kecuali kebiasaan tidur sore hari.
e)      6-12 Tahun Masa sekolah 10 jam/hari 18,5% tidur REM, sisa waktu tidur relative kostan.
f)       12-18 Tahun Masa Remaja 8,5jam/hari 20% tidur REM.
g)      18-40 Tahun Masa dewasa muda 7-8 jm/hari 20-25% tidur REM, 5%-10% tidur terhadap I, 50% tidur tahap II, dan 10-20% tidur tahap III dan IV.
h)      40-60 Tahun Masa paruh baya 7 jam/hari 20% tidur REM, mungkin mengalami imsomnia dan sulit untuk dapat tidur.
i)        60 tahun ke atas Masa dewasa tua 6 jam/ hari 20%-25% tidur REM, tidur tahap IV nyata berkurang terkadang tak ada, mungkin menngalami insomnia dan sering terbangun sewaktu tidur malam hari.

B.      Fisiologi tidur

            Fisiologi tidur merupaka peangaturan kegiata tudur oleh adanya hubungan mekanisme screablea yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun, Tidur merupakan aktifitas yang melibatkan susunan saraf pusat, saraf perifer Endokrin kardiosvakuler, respirasi muskuloskeletal (Robinson 1993,dalam potter). Tiap kejadian tersebut dapat di identifikasi atau di rekam dengan electreoencephalogram (EEG) untuk aktifitas listrik otak, pengukran tonus otot dengan meggunakan elektromiogram(EMG) dan elektroculogram (EOG) untuk mengukur pergeraka mata.

            Pengaturan dan control tidur tergantung dari hubungan antara dua mekanisme selebral yang secara bergantian mengaktifkan dan menekan pusat oak untuk tidur dan bangun. Recticular activating system (RAS) di bagian batang otak atas di yakini mampunyai sel-sel khusus dalam mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran. RAS memberikan stimulus visual,audiotori,nyeri dan ensori raba. Juga menerima stimulus dari korteks serebri. (emosi,proses,pikir).

            Pada keadaan sadar mengkibtkan neuron-neuron dalam RAS melepakan katekolamin misalnya norepineprine. Saat tidur mungkin di sebabkan oleh pelpasa serum serotinin dari sel-sel spesifikdi pons dan batang otak tengah yaitu Bulbarsyncronizing regional (BSR) bangun dan tidurnya seseorang tergantung dari keseimbangan implus yang di terima dari pusst otak, reseptor sensori perifer misalnya bunyi, stimulus cahaya dan system limbiks seperti emosi.

            Seseoranng yang mencoba untuk tidur, mereka menutup matanya dan berusaha dalam posisi rileks, jika ruangan gelap dan tenang aktifitas RAS menurun, pada saat itu BSR mengeluarkan serum serotonin.


C.      Faktot-faktor yang mempengaruhi tidur.


1. Penyakit

            Seseorang yang mengalami sakit mememrlukan waktu tidur yang lebih banyak dari normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur, misalnya pada pasien degan gangguan pernafasan seperti asma,bronkitis,penyakit kardiovaskuler dan lain-lain.

2. Kelelahan

            Kelelahan dapat mempengaruhi pola tidur seseorang, kelelahan tingkat menenngah orang dapat tidur dengan nyeyak, sedanng pada kelelahan yang berlebihan akan menyebabkan priode tidur REM lebih pendek.

3. Stres Psikologis

            Cema dan depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur. Hal ini di sebabkan karena pada kondisi cemas akan meningkatkan norepirefin darah melalui sisitem saraf simpatis.zat ini akan mengurangi tahap IV REM dan NREM.

4. Obat-obatan

            Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur yaitu :

a) Diuretik : menyebabkan imsomnia

b) Anti depresan : Suprnsi REM

c) Kafein : Meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan tidur.

d) Bbeta Bloker : Menimbulkan Insomnia.

e) Narkotika :Mensupresi REM sehingga mudah mengantuk.

f) Amfetamin : Menurunkan tidur REM

5. Nutrisi.

            Makanan yang banyak maengandung L-Triptofan yang merupakan asam amino dari protein yang di cerna seperti keju,susu,daging dan ikan tuna dapat mamperceapat terjadinya ptoses tidur.

6. Lingkungan

            Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseaoranng untuk tidur . Pada lingkungan yang tenang memungkinkan seseoranng dapat seseorang dapat tidur dengan nyeyak dan saebaliknya.

7. Motivasi

            Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan menahan tidak tidur sehingga dapat meanimbulkan gangguan proses tidur.



8. Alkohol

            Alkohol Menekan REM secara normal, seseorangkarang yang tahan minum alkohol dapat menyebabkan insomnia dan lekas marah.




BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN


KASUS

Bp. A 57 tahun datang ke RS Respati karena akhir-akhir ini Bp. A mengeluhkan susah untuk memulai tidur. Bp.A juga mengatakan sering merasakan cemas, karena pekerjaannya yang menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu yang sudah ditentukan.  Istri Bp.A juga mengatakan Bp.A sering mengigau pada saat tidur. Bp.A juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, ia juga mengatakan saat bekerja sering merasa mengantuk, cepat lelah, dan tidak focus dalam bekerja.  Bp.A terlihat pucat, lemas, dan kantung mata Bp.A terlihat membengkak. Bp.A juga mengatakan nafsu makannya menurun, disaat makan Bp.A mengeluh cepat kenyang. Berat badan Bp.A juga menurun, yang semulanya 70 kg sekarang menjadi 65 kg. Saat dilakukan pengkajian :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit
TB : 170 cm
N   : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg



PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Nama perawat                    :     Donny
Tanggal pengkkajian          :     06 Mei 2012
Jam pengkajian                  :     10.00

1.    Biodata:
Pasien
Nama                            :     Bpk.A
Usia                               :     57 Tahun
Agama                          :     Islam
Pendidikan                    :     S1
Pekerjaan                      :     PNS
Status pernikahan         :     Menikah
Suku                              :     Jawa
Bangsa                          :     Indonesia
Alamat                          :     Yogyakarta
Diagnosa medis            :    
Waktu/tgl masuk RS     :     10.00WIB/ 06 Mei 2012

Penanggung Jawab
Nama                            :     Ibu. A
Usia                               :     56 Tahun
Agama                          :     Islam
Pendidikan                    :     S1
Pekerjaan                      :     PNS
Status pernikahan         :     Menikah
Suku                              :     Jawa
Bangsa                          :     Indonesia
Alamat                          :     Yogyakarta
Hubungan dengn klien :     Istri

2. Keluhan utama :
          Pasien mengeluh susah untuk memulai tidur.
         
Riwayat kesehatan :
a.       Riwayat penyakit sekarang :
            Bapak A mengeluhkan susah untuk memulai tidur. Bapak A juga mengatakan sering mengigau pada saat tidur. Ia juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, saat bekerja sering merasa mengantuk, cepat lelah dan tidak focus dalam bekerja.


b.      Riwayat penyakit dahulu :
1.      Penyakit yang pernah dialami : Batuk, Pilek, Demam dan Diare.
a.       Kecelakaan                          : tidak terkaji
b.      Pernah di rawat di RS         : Bpk. A mengatakan tidak pernah dirawat di Rumah Sakit
c.       Operasi                                : Bpk. A mengatakan tidak pernah dioperasi
2.      Alergi              : Bpk. A mengatakan alergi terhadap Debu dan Dingin.
3.      Kebiasaan       : Merokok dan Kopi.

          Riwayat penyakit keluarga :
Bpk. A mengatakan bahwa dikeluarganya sering mengalami Batuk, Pilek, Demam dan Diare.




GENOGRAM
(Untuk Genogram Sangat Mudah Sekali, Saya yakin Anda Mampu Untuk Membuatnya Sendiri).


3.  Pengkajian Kebutuhan dasar klien


a.       Aktifitas dan latihan            :
               Bpk. A sebelum sakit bisa melakukan aktifitas seperti biasa tetapi selama sakit Bpk. A tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa diantaranya sering tidak focus saat bekerja dan sering merasa mengantuk saat bekerja.


b.      Tidur dan istirahat   :
               Sebelum sakit Bpk. A mengatakan tidak mengalami kesulitan untuk memulai tidur tetapi ketika Bpk. A sakit ia mengatakan sulit untuk memulai tidur dan ketika Bpk. A tertidur ia mengatakan sering mengalami mimpi buruk dan mengiggau.


c.    Kenyamanan dan nyeri
Tidak terkaji

d.         Nutrisi
               Sebelum sakit frekuensi makan klien 3 kali sehari, berat badan klien sebelum sakit 70 kg tetapi setelah sakit klien makan 1 kali sehari sehingga berat badan klien menjadi 65 kg.

e.        Cairan Elektrolit dan asam basa
               Sebelum sakit klien minum 8 gelas standar 250 cc perhari, setelah sakit frekuensi minum pasien tidak berubah.

f.          Oksigenasi
          Sebelum dan sesudah mengalami insomnia, klien tidak mengalami sesak nafas.

g.         Eliminasi fekal/bowel
            Sebelum sakit klien mengatakan BAB 2x sehari, feses berwarna kuning. Setelah sakit klien mengatakan BAB dua hari sekali, feses berwarna coklat.

h.      Eliminasi urin
         Sebelum sakit klien mempunyai frekuensi berkemih 500cc/hari, selama sakit klien hanya berkemih 300cc/hari dan urin kuning.



i.        Sensori, persepsi, dan kognitif
               Setelah melakukan pengkajian klien tidak mengalami gangguan pada sensori, presepsi, dan kognitif.


j.        Koping-toleransi stres
            Saat stress biasanya bpk.E menghirup udara segar, dan tidak memikirkan hal-hal yang dapat menimbulkan stress.

4.             Pemeriksaan Fisik
a.       Keadaan umum
          Keadaan umum pasien saat ini adalah :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit
TB : 170 cm
N   : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg
b.      Kepala
            Pada saat dilakukan inspeksi dan palpasi tidak terdapat benjolan, bentuk tengkorak simetris, dengan bagian frontal menghadap kedepan dan bagian pariental menghadap kebelakang, kulit kepala tidak mengalami peradangan, tumor, maupun bekas luka.
c.       Leher
            Setelah dilakukan inspeksi, palpasi, dan teknik gerakan leher klien dapat melakukan gerakan leher secara terkoordinasi tanpa gangguan.
d.      Dada, paru, dan jantung
            Pada saat inspeksi klien tidak terlihat sesak nafas, frekuensi pernapasan 26x/menit, pada saat dilakukan palpasi getaran pada dinding dada kiri dan kanan sama. Pada saat dilakukan perkusi suara paru klien normal yaitu terdengar bunyi resonan.


e.       Abdomen
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik abdomen normal, pada saat inspeksi tidak ada pembengkakan, dan simetris. Pada saat dilakukan auskultasi terdengar suara bising usus secara normal, terdengar setiap 10x/menit.

5.             Psiko, sosio, budaya, dan spiritual
a.       Psikologi
                        Klien mengatakan takut pingsan ababila sedang melakukan pekerjaan.
b.      Sosial
                        Klien berkomunikasi dengan bahasa jawa dan bahasa indonesia, nada biacara klien sopan.

c.       Budaya
Tidak terkaji

d.      Spiritual
Tidak terkaji

6.             Pemeriksaan penunjang
a.       Terapi medis
            Saat di rumah sakit klien diberikan oksigen dan diberikan cairan infuse serta diajarkan teknik relaksasi.




ANALISIS DATA
Nama klien      : Bpk. A                                              No Register : 00001
Umur               : 57 Tahun                                           Diagnosa Medis : Insomnia
Ruang Rawat  : Mawar                                               Alamat : Yogyakarta
NO
DATA FOKUS
ETIOLOGI
PROBLEM
1.














2.















3.




Ds : Bp. A mengeluh susah untuk memuali tidur
Ds : Bp. A juga mengatakan sering merasakan cemas, karena pekerjaanya yang menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu yang sudah ditentukan.
Do : Bp. A terlihat pucat, lemas, dan kantung mata Bp. A terlihat membengkak.



Ds : Instri Bp. A juga mengatakan Bp. A sering mengigau pada saat tidur.
Ds : Bp. A juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, ia juga mengatakan sering mengantuk, cepat lelah, dan tidak focus dalam bekerja.
Ds : Bp. A juga mengatakan sering merasakan cemas, karena pekerjaanya yang menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaann tersebut dalam waktu yang sudah ditentukan.

Ds : Bp. A mengatakan nafsu makanya menurun, disaat makan Bp. A mengeluh cepat kenyang.
Do : Berat badan Bp. A juga menurun, Yang semula 70 Kg sekarang menjadi 65 Kg.
Ansietas














Pergeseran tahap tidur berkaitan dengan penuaan













Faktor psikologis
Insomnia














Deprivasi tidur















Ketidakseimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh.

PERIORITAS DIAGNOSA
1.      Insomnia b.d Ansietas
2.      Deprivasi Tidur b.d. Pergeseran tahap tidur berkaitan dengan penuaan
3.      Ketidakseimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh b.d. Faktor psikologis
INTERVENSI
Nama klien      : Bpk. A                                              No Register : 00001
Umur               : 57 Tahun                                           Diagnosa Medis : Insomnia
Ruang Rawat  : Mawar                                               Alamat : Yogyakarta

NO
Dx Keperawatan
Tujuan Dan Kriteria Hasil
Intervensi
Nama/TTD
1.




















Insomnia b.d Ansietas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam maka insomnia teratasi dengan criteria hasil :
1.      Jam tidur bertambah
2.      Pola tidur teratur
3.      Kualitas tidur meningkat
4.      Mimpi buruk mulai hilang
5.      Tidak sulit lagi untuk tidur
1.      Intruksi pasien untuk memonitor pola tidur.
2.      Bantu pasien untuk mengeliminasi situasi stress sebelum waktu tidur.
3.      Monitor pola tidur pasien dan berapa lama tidur pasien.
4.      Sediakan pamphlet dengan informasi tentang teknik tidur yang benar.
Donny
2.


















Deprivasi tidur b.d pergeseran tahp tidur berkaitan dengan penuaan.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam maka Deprivasi tidur teratasi dengan criteria hasil :
1.      Stress berkepanjangan dapat teratasi.
2.      Sudah bisa berkonsentrasi.
3.      Tingkat kepanikan menurun.
4.      Gangguan tidur teratasi.

1.      Berikan obat-obat untuk mengurangi cemas.
2.      Observasi tanda-tanda verbal dan nonverbal dari cemas.
3.      Intruksi untuk menggunakan teknik relaksasi.
4.      Identifikasi ketika tingkat kecemasan berubah.
Donny
3.
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor psikologis
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam maka nutrisi dapat tercukupi dengan criteria hasil :
1.      Asupan nutrisi tercukupi.
2.      Asupan makanan terpenuhi.
3.      Asupan cairan terpenuhi.
4.      Berat badan bertambah.
1.      Kolaburasi dengan ahli gizi dalam pemenuhan nutrisi pasien.
2.      Ajarkan pasien bagaimana menjaga kebutuhan makanan setiap hari.
3.      Pantau asupan nutrisi dan kalori.
4.      Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana cara memenuhinya.
Donny




IMPLEMENTASI
Nama klien      : Bpk. A                                              No Register : 00001
Umur               : 57 Tahun                                           Diagnosa Medis : Insomnia
Ruang Rawat  : Mawar                                               Alamat : Yogyakarta

NO
TANGGAL
WAKTU
IMPLEMENTASI
EVALUASI
NAMA/TTD
1.











06 Mei 2012

06 Mei 2012 ; 08.00
1.      Mengintruksi pasien untuk memonitor pola tidur.
S : Klien mengatakan pola tidurnya sudah membaik.
O : klien terlihat segar.
06    ei 2012 ; 08.30
2.      Membantu pasien untuk mengeliminasi situasi stress sebelum waktu tidur.
S : klien mengatakan sudah tidak stress lagi ketika akan tidur.
O : klien terlihat sudah tidak stress lagi.
06    ei 2012 ; 09.00
3.      Memonitor pola tidur pasien dan berapa lam tidur pasien.
S : klien mengatakan intensitas tidurnya 7-8 jam per hari.
O : klien terlihat segar.
06 Mei 2012 ; 09.30
4.      Menyediakan pamphlet dengan informasi tentang teknik tidur yang benar.
S : klien mengatakan sudah mengetahui teknik tidur yang benar.
O : klien terlihat segar.
06 Mei 2012 ; 14.00
S : klien mengatakan sudah tidak sulit lagi untuk memulai tidur .
O : klien terlihat segar.
A : tujuan tercapai.
P :intervensi dihentikan.

Donny
2.
06 Mei 2012

06 Mei 2012 ; 09.30
1.      Memberikan obat-obat untuk mengurangi cemas.
S : klien mengatakan dengan meminum obat tersebut cemas berkurang.
O : klien sudah tidak terlihat cemas.
06 Mei 2012 ; 10.00
2.      Mengobservasi tanda-tanda verbal dan nonverbal dari cemas.
S : klien mengatakan sudah tidak cemas lagi.
O : kondisi verbal dan nonverbal klien sudah terlihat membaik.
06 Mei 2012 ; 10.30
3.      Mengintruksi untuk menggunakan teknik relaksasi.
S : klien mengatakan ia sudah rileks.
O : klien terlihat rileks.
06 mei 2012 ; 11.00
4.      Mengidentifikasi ketika tingkat kecemasan berubah.
S : klien mengatakan tidak cemas lagi.
O : klien tampak tenang.
06 Mei 2012 ; 14.00
S : klien mengatakan intensitas tidurnya sudah tercukupi.
O : klien terlihat segar.
A : tujuan tercapai.
P : intervensi dihentikan.
Donny
3.
06 Mei 2012

06 Mei 2012 ; 11.30
1.      Mengkolaburasikan dengan ahli gizi dalam pemenuhan nutrisi pasien.
S : klien mengatakan gizinya sudah tercukupi.
O : klien tampak segar.
06 Mei 2012 ; 12.00
2.      Mengajarkan pasien bagaimana menjaga kebutuhan makanan setiap hari.
S : klien mengatakan kebutuhan makananya sudah terpenuhi.
O : klien tampak segar.
06 Mei 2012 ; 12.30
3.      Memantau asupan nutrisi dan kalori.
S : klien mengatakan asupan nutrisi dan kalorinya sudah tercukupi.
O : klien tampak segar.
06 Mei 2012 ; 13.00
4.      Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana cara memenuhinya.
S : klien mengatakan sudah mengetahui tentang nutrisi dan cara pemenuhanya.
O : klien tampak segar.
06 Mei 2012 ; 14.00
S : klien mengatakan kebutuhan nutrisinya sudah terpenuhi.
O : klien terlihat segar.
A : tujuan tercapai.
P : intervensi dihentikan
Donny




BAB IV
PEMBAHASAN


       Pada bab ini dibahas tentang asuhan keperawatan pada Bpk.A dengan penyakit insomnia. Adapun ruang lingkup dalam pembahasan ini adalah sesuai dengan proses keperawatan yaitu mulai dari pengkajian diagnose keperawatan,perencanaan (intervensi),pelaksanaan (implementasi),dan evaluasi.

A.Pengkajian
Proses pengkajian yang dilakukan pada Bpk.A dengan gangguan Insomnia di UGD RS.Respati dilakuakan dengan wawancara,observasi,dan pemeriksaan langsung ke Bpk.A.Selain itu penulis mendapatkan keterangan dari istri Bpk.A.Diskusi dengan perawat ruangan dari catatan medis dan keperawatan Bpk.A.Pelaksanaan pengkajian mengacu pada teori,tetapi disesuaikan dengan kondisi Bpk.A saat dikaji.
Pada saat dilakukan pengkajian, Bpk. A beserta istrinya cukup terbuka dan sudah terjalin hubungan saling percaya antara penulis dengan Bpk.A beserta keluarga sehingga memudahkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Hal ini dibuktikan dengan Bpk.A beserta istrinya bersedia menjawab pertanyaan dan menerima saran yang diberikan oleh penulis. Dari data yang terkumpul kemudian dilakukan analisis dan identifikasi masalah yang dihadapi oleh klien yang merupakan data focus hingga selanjutnya dirumuskan diagnose atau masalah keperawatan. Kondisi klinis yang ditunjukkan oleh klien pada kasus Bpk.A saat dikaji sesuai dengan teori yang ada yaitu keluhan utama klien adalah mengalami susah tidur.
Pada pemeriksaan diagnose keperawatan terdapat hasil yang menyimpang dari :
1.       Insomnia berhubungan dengan ansietas
2.       Deprivasi tidur berhungan pergeseran tahap tidur baerkaitan dengan penuaan
3.       Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan faktor biologis.
Pada kasus Bpk.A diberikan terapi medis berupa pemasangan infus RL,20 tts/mnt dengan pemberian oksigen dan dengan diajarkan melakukan relaksasi.




B.Diagnosa Keperawatan
       Adapun diagnosa yang muncul pada Bpk.A adalah insomnia berhubungan dengan ansietas, deprivasi tidur berhungan pergeseran tahap tidur baerkaitan dengan penuaan, ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan faktor biologis. Setelah diagnosa atau masalah keperawatan ditegakkan selanjutnya dilakukan pembuatan rencana tindakan dan kriteria hasil untuk mengatasi masalah keperawatan yang ada pada klien.
Penulis mengambil perioritas diagnosa insomnia bardasarkan keluhan klien yaitu mengeluh susah untuk tidur, lemas, pucat dan kantung mata terlihat membengkak  karena Bpk.A mengatakan  sering merasakan cemas karena pekerjaanya yang menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu yang sudah ditentukan.

C.Perencanaan
Perencanaan dalam proses keperawatan dimulai setelah data terkumpuldikelompokkan,dianalisis dan ditetapkan masalah keperawatan.Perencaan disusun berdasarkan prioritas masalah yang disesuaikan dengan kondisi klien.Setelah masalah ditentukan berdasarkan prioritas,tujuan pelayanan keperawatan ditetapkan.Tujuan bisa ditetapkan dalam jangka panjang atau jangka pendek,harus jelas,dapat diukur dan realitis.Dijelaskan dalam bentuk perubahan,kriteria hasil sebagai alat ukur pencapaian tujuan yang mengacu pada tujuan yang disusun berdasarkan rencana keperawatan.Pada penyusunan kriteria hasil penulis menyesuaikan dengan waktu pemberian keperawatan yang dilakukan penulis yaitu selama 3 x 24 jam.
Perencanaan yang dibuat pada Bpk.A dengan masalah insomnia pada dasarnya untuk meminimalkan keluhan yang ada pada klien saat itu seperti mengalami susah tidur,badan terasa lemas dan pucat.

D.Implementasi/Pelaksanaan
        Setelah rencana keperawatan dibuat,kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan.Pelaksanaan rencana asuhan keperawatan merupakan kegiatan atau tindakan yang diberikan tindakan yang diberikan kepada Bpk.A dengan menerapkan pengetahuan dan kemampuan klinik yang dimiliki oleh klien berdasarkan ilmu-ilmu keperawatan dan ilmu-ilmu lainnya yang terkait. Seluruh perencanaan tindakan yang telah di buat dapa terlaksana dengan baik.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan rencana asuhan keperawatan atau hambatan yang penulis dapatkan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain keterbatasan sumber referensi buku sebagai acuan penulis dan juga alat yang tersedia, pendokumentasian yang dilakukan oleh perawat ruangan tidak lengkap sehingga sulit untuk mengetahui perkembangan klien dari mulai masuk sampai sekarang secara detail lingkungan fisik atau fasilitas rumah sakit yang kurang memadai dan keberadaan penulis dirung tempat klien dirawat terbatas.

E.Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dalam proses keperawatan.tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan data subjektif dan data objektif yang akan menunjukkan apakah tujuan asuhan asuhan keperawatan sudah tercapai sepenuhnya,sebagian atau belum tercapai serta menemukan masalah apa yang perlu dikaji,direncanakan,dilaksanakan dan dinilai kembali.
Tujuan tahap evaluasi adalah untuk memberikan umpan balik rencana keperawatan,menilai,meningkatakan mutu asuhan keperawatan melalui perbandingan asuhan keperawatan yang diberikan serta hasilnya dengan standar yang telah diberikan terlebih dahulu.Pada kasus ini,semua tujuan pada setiap masalah keperawatan sudah tercapai karena implementasi keperawatan yang diterapkan pada klien sesuai dengan waktu yang dilakukan pada intervensi keperawatan.

BAB  V
PENUTUP


A. Kesimpulan
            Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengn pola istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratyr akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf yanng di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di antara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi organ tubuh.


B. Saran
            Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai kebutuhannya. Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai kegiatan dengan baik. Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengan dengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai, kopetensi yang baik terkait dengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap klien dapat berjalan dengan baik dan benar.


DAFTAR PUSTAKA

Khoirul hadi. 2 Mei 2012. Askep Kebutuhan Istirahat dan Tidur. http://khoirulhadi.blogspot.com/2010/09/askep-kebutuhan-istirahat-dan-tidur_23.html

Annas lam. 2 Mei 2012. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur. http://ifptasya.wordpress.com/2011/01/11/pemenuhan-kebutuhan-istirahat-dan-tidur4ns/

Heather, T Herdman. 2011. Diagnosis Keperawatan. Jakarta. EGC

McCloskey, Joanne Dochter. 2004. Nursing Interventions Clasification (NIC).

Moorhead, Sue. 2004. Nursing Outcomes Classification (NOC).

Alimul, A. 2002. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta. EGC

 


 
loading...