ASUHAN
KEPERAWATAN
PASIEN
RECURENT STROKE
DISERTAI
DIABETES MELLITUS
BANGSAL
WIJASA KUSUMA
RSUD
WATES
Dosen Pembimbing :
Venny Vidayanti S.Kep. Ns
DISUSUN OLEH :
DONNY
NURHAMSYAH 11130032
|
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2012/2013
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
KASUS
Ny.
Suparti 55 tahun datang ke Rumah Sakit Umum Daerah Wates sejak 2 hari yang lalu
karena ekstremitas bagian kiri mengalami kelemahan disertai bicara pelo dan
mulut perot. Klien juga mengeluhkan pusing. Sebelum masuk rumah sakit Ny.
Suparti dibawa ke balai pengobatan, karena obatnya tidak memadai akhirnya Ny.
Suparti dirujuk ke rumah sakit. Keluarga klien mengatakan keluarganya memiliki
riwayat hipertensi. Untuk riwayat DM tidak diketahui.
Saat dilakukan
pengkajian :
KU : CM
GCS : E4 V5 M6
TD : 200/110 mmHg
N : 84 x/m
S : 37 o C
RR : 24 x/m
GDP : 267 mg/dl
GD 2 Jam PP : 374 mg/dl
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
Nama
Perawat : Donny Nurhamsyah
Tanggal
Pengkajian : 20 Desember 2012
Jam
Pengkajian : 08.00 WIB
1. Biodata
Pasien
Nama
: Ny. Suparti
Usia : 55 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Petani
Status
Pernikahan : Kawin
Alamat
: Separang 02/01
Pagerharjo, Samigaluh Wates
Diagnosa
Medis : Recurent stroke +
Hipertensi Urgency
Wkt/Tgl
Masuk RS : 18 Desember 2012
Penanggung
Jawab
Nama : Bp. Siswanto
Usia
: 28 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Status
Pernikahan : Kawin
Alamat : Separang
02/01 Pagerharjo, Samigaluh Wates
Hub.
Dgn Klien : Anak Kandung
2. Keluhan
Utama :
Ekstremitas
bagian kiri mengalami kelemahan
disertai bicara pelo dan mulut perot.
3. Riwayat
Kesehatan:
a. Riwayat
Penyakit Sekarang :
Sejak ± 1 hari SMRS OS
mengeluh lemah anggota gerak kiri disertai bicara pelo dan mulut perot serta
mengalami pusing.
b. Riwayat
Penyakit Sekarang :
Anak klien mengatakan
dahulu ± 11 bulan yang lalu ibunya pernah dirawat di PUSKESMAS Samigaluh karena
mengalami hal yang sama. Anak klien juga mengatakan, keluarganya memiliki
riwayat hipertensi. Anak klien juga mengatakan klien tidak memiliki kebiasaan
merokok, mengkonsumsi kopi, obat-obatan, alcohol, tetapi klien memiliki
kebiasaan minum the sebanyak 2x sehari pada pagi dan sore hari.
c. Riwayat
Penyakit Keluarga
Anak klien mengatakan
bahwa keluarganya memiliki riwayat penyakit hipertensi.
GENOGRAM
(UNTUK GENOGRAM TIDAK BISA DIMUAT DIDALAM BLOG, BAGI YANG MEMERLUKAN BISA MENGHUBUNGI SAYA MELALUI KOMENTAR ATAU EMAIL DI donnynurhamsyah@yahoo.com)
4. Pengkajian
Kebutuhan Dasar Klien
1. Aktivitas
dan Latihan
Anak
klien mengatakan sebelum sakit klien sangat aktif bekerja sebagai petani. Klien
klien juga tidak menggunakan alat bantu berjalan dank lien sedang tidak
melakukan terapi traksi dan gips. Kemampuan klien melakukan ROM aktif dan
kemampuan ambulasi serta ADL secara mandiri.
Selama
sakit klien hanya berbaring di rumah sakit. Kemampuan ROM yang aktif hanya
ekstremitas bagian kanan saja. Kemampuan ambulasi klien tergantung dengan orang
lain. Klien hanya terbaring di rumah sakit dengan terpasang kateter serta oksigen.
2. Tidur
dan Istirahat
Anak
klien mengatakan sebelum sakit klien tidur seperti orang normal 7-8 jam
perhari. Setelah bangun tidur klien langsung beraktivitas seperti biasa.
Selama
sakit klien hanya terbaring di rumah sakit tanpa aktivitas seperti biasa dan
intensitas tidurnya lebih banyak sekitar 10-12 jam perhari.
3. Kenyamanan
dan Nyeri
Anak
klien mengatakan sebelum masuk rumah skit klien mengeluh lemah anggota gerak
kiri, pusing, bicara pelo dan mulut perot. Setelah itu klien dibawa ke balai
pengobatan, karena obatnya tidak memadai akhirnya klien dirujuk ke rumah sakit.
Selama
sakit klien hanya terbaring dan hanya ekstremitas kanan saja yang bisa
digerakkan. Ketika perawat member injeksi melalui suntikan, klien mengeluh
kesakitan.
4. Nutrisi
Anak
klien mengatakan sebelum sakit nafsu makan klien sangat baik. Klien makan 3
kali sehari. Klien tidak memiliki pantangan makanan. Jenis makanan yang dimakan
klien yaitu nasi putih, sayur-sayuran, lauk-pauk, dan makanan lainnya.
Selama sakit klien hanya makan menu diit yang diberikan
oleh rumah sakit. Klien juga terpasang infuse Asering untuk menunjang kebutuhan
nutrisinya.
5. Cairan,
Elektrolit dan Asam basa
Anak
klien mengatakan sebelum sakit klien minum air putih 3-4 gelas perhari
tergantung aktivitas klien. Setiap pagi dan sore hari klien memiliki kebiasaan
minum teh.
Selama sakit kebutuhan cairan, elektrolit, dan asam basa
tidak terlalu terganggu. Klien terpasang infuse Asering 20 tpm.
6. Oksigenasi
Anak
klien mengatakan sebelum sakit klien tidak pernah mengalami sesak napas.
Selama sakit klien terpasang oksigen untuk memenuhi
kebutuhan oksigen agar suplai oksigen ke otak tidak mengalami kekurangan dan
proses metabolism dalam tubuh dapat bekerja dengan baik.
7. Eliminasi
Fekal/Bowel
Klien
mengatakan sebelum sakit klien BAB 1-2 kali sehari setiap pagi atau sore hari.
Feses klien berwarna kuning dan berbau khas feses. Klien juga melakukan
eliminasi/ BAB secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Selama sakit eliminasi fekal/bowel pasien dibantu oleh
keluarga.
8. Eliminasi
Urin
Klien
mengatakan sebelum sakit klien berkemih secara normal. Untuk jumlahnya
tergantung intake cairan yang masuk. Klien tidak mengalami gangguan pada
eliminasi urin. Klien melakukan eliminasi urin secara mandiri.
Selama sakit klien terpasang kateter. Jumlah urine nya
sesuai dengan intake yang masuk berkisar antara 1000-1500 cc.
9. Sensori,
Persepsi, dan Kognitif
Anak
klien mengatakan klien tidak mengalami gangguan penglihatan. Klien juga tidak
memiliki gangguan pendengaran dan tidak memiliki gangguan penciuman serta tidak
memiliki gangguan pengecapan.
Selama sakit fungsi-fungsi tersebut masih bisa digunakan
namun tidak efektif.
5. PEMERIKSAAN
FISIK
a. Keadaan
Umum
Keadaan umum klien CM.
GCS klien E4 V5 M6. Pemeriksaan vital sign klien TD : 200/100 mmHg, Nadi : 84 x/m dengan irama regular, S : 37 oC,
RR : 24 x/m.
b. Kepala
Bentuk kepala klien
simetris, tidak terdapat lesi pada kulit kepala, rambut klien bersih namun sudah
beruban, pada muka berbentuk simetris tidak terdapat lesi dan oedem.
Pada mata konjungtiva
normal, sclera normal, pupil isokor, palpebra normal, lensa mata normal, visus
normal.
Pada hidung normal
tidak terdapat polip dan tidak terdapat secret.
Pada mulut, mukosa
bibir kering, tidak terdapat karies gigi dan tidak ada gigi palsu.
Bibir normal tidak
terdapat stomatitis, tidak terdapat sianosis.
Telinga simetris,
bersih, dan tidak ada secret.
c. Leher
Saat diinspeksi tidak
terdapat lesi, tidak terdapat oedema. Saat dipalpasi tidak terdapat pembesaran
kelenjar thyroid, tidak terdapat kekakuan kuduk, dan tidak terdapat pembesaran
tonsil.
d. Dada
Saat diinspeksi dada
pasien berbentuk simetris, tidak terdapat oedema.
Pulmo :
·
Saat diinspeksi tidak terdapat pembesaran
jaringan.
·
Saat dipalpasi getaran kiri dan kanan
sama (songo-songo).
·
Saat diperkusi batas paru diketahui
dengan suara sonor.
·
Saat diauskultasi tidak terdengar suara
tambahan.
Cor
:
·
Saat diinspeksi ictus cordis tidak
tampak.
·
Saat dipalpasi teraba detak jantung.
·
Saat diperkusi dapat diketahui batas
jantung.
·
Saat diauskultasi tidak terdapat suara
tambahan (s1&s2).
e. Abdomen
·
Saat diinspeksi tidak terlihat
pembengkakan pada abdomen, tidak terdapat lesi, dan bersih.
·
Saat diauskultasi terdengar peristaltic
usus 20 x/m.
·
Saat dipalpasi dikeempat kuadran abdomen
tidak terdapat nyeri tekan dan tidak ada pembesaran organ dalam.
·
Saat diperkusi terdengar suara timpani.
f. Genetalia
Saat diinspeksi keadaan
vulva bersih, tidak terdapat tumor, tidak terdapat lesi, tidak terjadi
keputihan serta tidak terjadi perdarahan.
g. Rectum
Saat diinspeksi san
palpasi keadaan rectum baik dan tidak terdapat benjolan.
h. Ekstremitas
Saat diinspeksi
ekstremitas atas dan bawah lengkap. Namun pada ekstremitas bagian kiri
mengalami kekakuan atau tidak bisa digerakan.
6. Psiko,
Sosiobudaya dan Spiritual :
·
Psikologis : Pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit ini
sangat sedikit.
·
Sosial :
Selama di RS komunikasi klien dengan perawat baik.
·
Budaya :
Klien berbudaya jawa dan tidak ada masalah dengan budayanya.
·
Spiritual : selama di RS klien mengalami gangguan untuk
melakukan ibadah rutinnya.
7. Pemeriksaan
Penunjang
Ruang
: Wijaya Kusuma
No
Lab : 1212195010
NAMA TEST
|
HASIL
|
UNIT
|
NILAI RUJUKAN
|
Kimia
Klinik
GDP
GD 2 Jam PP
Trigliserida
Kolestrol
Kolestrol HDL
Kolestrol LDL
|
267
374
76
221
23
183,7
|
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
|
72-92
85-140
60-165
133-200
30-70
<130
|
NAMA TEST
|
HASIL
|
UNIT
|
NILAI RUJUKAN
|
Darah
Rutin
HB
Lekosit
Trombosit
Hematokrit
Eritrosit
Index
Eritrosit
MCV
MCH
MCHC
Hitung
Jenis
Eosinofil
Basofil
N. Segmen
Limfosit
Monosit
Kimia
Klinik
Ureum
Kreatinin
AST (SGOT)
ALT (SGPT)
Elektrolit
Natrium (Na)
Kalium (K)
Clorida (Cl)
|
13,8
6,8
22,8
41,7
4,82
87
29
33
2,5
0,5
53,5
40,2
3,4
20
1,12
40
37
145,7
4,38
96,9
|
g/dl
ribu/mm3
ribu/mm3
%
Juta/ul
FL
Pg
%
%
%
%
%
%
Mg/dl
Mg/dl
Iu/L
Iu/L
Mmd/L
Mmd/L
Mmd/L
|
12,0-16,0
4,8-10,8
150-450
37-47
79-99
27-31
33-37
0-5
0-2
40-74
19-48
2-8
10-50
0,3-1,0
18-31
22-40
135-155
3,6-5,0
95-108
|
8. Terapi
Medis
NAMA OBAT
|
DOSIS
|
RUTE
|
Asering
Piracetan
Ranitidine
Lankolin
Kalmeco
Amlodipine
Levemir
|
20
Tpm
3
gr/8j
1A/12j
250
mg/12j
500
mg/12j
1x10
mg
0-0-10
|
IV
IV
IV
IV
IV
ORAL
SC
|
ANALISA DATA
Nama
Klien
|
:
|
Ny.
Suparti
|
No.
Register
|
:
|
562420
|
||||
Umur
|
:
|
55
Tahun
|
Dx.
Medis
|
:
|
Recurent
Stroke
|
||||
Ruang
|
:
|
Wijaya
Kusuma
|
Alamat
|
:
|
Separang
02/01
|
||||
TGL/JAM
|
DATA
FOKUS
|
ETIOLOGI
|
PROBLEM
|
||||||
20-12-12
|
DS
: Klien dibantu keluarga mengatakan 1 hari SMRS anggota gerak kirinya
mengalami kelemahan disertai bicara pelo dan mulut perot serta pusing.
DO
: Klien terlihat lemah. TD : 200/110 mmHg, S : 37 oC, RR : 24 x/m.
|
Gejala
terkait penyakit
|
Gangguan
rasa nyaman
|
||||||
20-12-12
|
DS
: Klien dibantu keluarga mengatakan 1 hari SMRS anggota gerak kirinya
mengalami kelemahan.
DO
: Klien terlihat lemah, sulit untuk bicara, pupil isokor, pusing.
GCS
: E4 V5 M6
TD
: 200/110 mmHg.
|
Gangguan
neuromuskular
|
Hambatan
mobilitas fisik
|
||||||
20-12-12
|
DS
: Klien dibantu keluarga mengatakan mengatakan 1 hari SMRS anggota gerak
kirinya mengalami kelemahan.
DO
: Klien terlihat pelo saat bicara disertai mulutnya perot.
|
Pelemahan
system musculoskeletal
|
Hambatan
komunikasi verbal
|
||||||
20-12-12
|
DS
:Anak klien mengatakan memiliki kebiasaan mengkonsumsi teh setiap pagi dan
sore hari.
DO
: GDP : 267 mg/dl, GD 2 jam PP : 374 mg/dl.
|
Risiko
ketidakstabilan kadar glukosa darah (Nanda
257)
|
|||||||
PERIORITAS DIAGNOSA
1. Hambatan mobilitas
fisik b.d Gangguan neuromuskular
2. Hambatan Komunikasi
verbal b.d Pelemahan system musculoskeletal
3. Gangguan rasa nyaman
b.d Gejala terkait penyakit
4. Risiko
ketidakstabilan kadar glukosa darah
INTERVENSI
Nama
Klien
|
:
|
Ny.
Suparti
|
No.
Register
|
:
|
562420
|
Umur
|
:
|
55
Tahun
|
Dx.
Medis
|
:
|
Recurent
Stroke
|
Ruang
|
:
|
Wijaya
Kusuma
|
Alamat
|
:
|
Separang
02/01
|
NO
|
DX.
KEPERAWATAN
|
TUJUAN
& KRITERIA HASIL
|
INTERVENSI
|
TTD
|
1
|
Hambatan
Mobilitas fisik b.d gangguan nuromuskular
|
Setelah
dilakukan tindakan keperaerawatan selama 3 x 24 jam maka hambatan mobilitas
fisik dapat teratasi sebagian dengan kriteria hasil :
Gerakan
otot mulai membaik / terlatih
|
1. Ajarkan
pasien untuk menggerak-gerakkan ekstremitas bagian kanan dan kiri agar
terlatih.
2. Berikan
aktivitas mika-miki.
3. Ajarkan
pasien untuk duduk.
|
Nurse
|
2
|
Hambatan
komunikasi verbal b.d pelemahan system muskuloskeletal
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam maka hambatan komunikasi
verbal dapat teratasi sebagian dengan criteria hasil :
Sudah
menggunakan bahasa yang baik
|
1. Gunakan
bahasa nonverbal untuk memfasilitasi komunikasi.
2. Berikan
pertanyaan untuk melatih bicara klien.
3. Pantau
kemampuan bicara klien.
|
Nurse
|
3
|
Gangguan
rasa nyaman b.d gejala terkait penyakit
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam maka gangguan rasa nyaman
dapat teratasi sebagian dengan criteria hasil :
Klien
merasa nyaman
|
1. Berikan
obat untuk mengatasi penyakit.
2. Ajarkan
teknik relaksasi.
3. Jaga
kebersihan linen.
|
Nurse
|
4
|
Risiko
ketidakstabilan kadar glukosa darah
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam maka risiko ketidakstabilan
kadar gula darah teratasi sebagian dengan criteria hasil :
Gula
darah mulai menurun
|
1. Kolaburasi
dengan ahli gizi untuk pemberian diit yang sesuai.
2. Berikan
injeksi insulin (Levemir 0-0-10)
3. Berikan
penkes kekeluarga mengenai penyakit klien.
|
Nurse
|
IMPLEMENTASI
Nama
Klien
|
:
|
Ny.
Suparti
|
No.
Register
|
:
|
562420
|
Umur
|
:
|
55
Tahun
|
Dx.
Medis
|
:
|
Recurent
Stroke
|
Ruang
|
:
|
Wijaya
Kusuma
|
Alamat
|
:
|
Separang
02/01
|
HARI
PERTAMA
NO
|
TANGGAL
|
JAM
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
TTD
|
1
|
20-12-2012
|
08.00
|
1. Ajarkan
pasien untuk menggerak-gerakkan ekstremitas bagian kanan dan kiri agar
terlatih.
S : Klien mengatakan
masih sulit menggerakkan ekstremitasnya.
O : Klien terlihat
masih kesulitan.
2. Berikan
aktivitas mika-miki.
S : Klien mengatakan
sedikit enakkan.
O : klien terlihat
rileks.
3. Ajarkan
pasien untuk duduk.
S : Klien mengatakan
masih sedikit kesulitan.
O : klien terlihat
kesulitan.
|
S
: Klien mengatakan otot-ototnya sedikit terlatih.
O
: Klien terlihat sedikit nyaman.
A
: Tujuan belum tercapai.
P
: intervensi dilanjutkan.
|
Nurse
|
2
|
20-12-12
|
1. Gunakan
bahasa nonverbal untuk memfasilitasi komunikasi.
S : Klien mengatakan
mengerti maksud dari perawat.
O : Klien terlihat
memahami apa yang disampaikan oleh perawat.
2. Berikan
pertanyaan untuk melatih bicara klien.
S : Klien mengatakan
mengerti dengan maksud dari perawat.
O : Klien terlihat
mulai bisa berbicara dengan baik.
3. Pantau
kemampuan bicara klien.
S : Klien mengatakan
bisa sedikit berbicara.
O : Klien terlihat
mulai bisa berbicara.
|
S
: Klien mengatakan mulai bisa sedikit berbicara.
O
: Klien terlihat bisa sedikit berbicara.
A
: Tujuan belum tercapai.
P
: Intervensi dilanjutkan.
|
Nurse
|
|
3
|
20-12-12
|
1. Berikan
obat untuk mengatasi penyakit.
S : Klien mengatakan
masih terasa pusing.
O : Klien terlihat
menahan pusing.
2. Ajarkan
teknik relaksasi.
S : Klien mengatakan sedikit
relaks.
O : Klien terlihat
sedikit relaks.
3. Jaga
kebersihan linen.
S : Klien mengatakan
nyaman.
O : Klien terlihat
nyaman.
|
S
: Klien sedikit merasa nyaman.
O
: Klien terlihat sedikit nyaman.
A
: Tujuan belum tercapai.
P
: Intervensi dilanjutkan.
|
Nurse
|
|
4
|
20-12-12
|
1. Kolaburasi
dengan ahli gizi untuk pemberian diit yang sesuai.
S : Klien mengatakan
mengikuti apa yang dianjurkan oleh ahli gizi.
O : Klien terlihat
mematuhi.
2. Berikan
injeksi insulin (Levemir 0-0-10).
S : Klien mengatakan
sakit saat disuntik.
O : Klien terlihat
menahan nyeri.
3. Berikan
penkes kekeluarga mengenai penyakit klien.
S : Keluarga
mengatakan mengikuti penkes yang diberikan.
O : Keluarga klien
terlihat mematuhi penkes yang diberikan.
|
S
: Klien mengatakan nyeri dengan injeksi yang diberikan.
O
: Klien terlihat menahan nyeri.
A
: Tujuan belum tercapai.
P
: Intervensi dilanjutkan.
|
Nurse
|
HARI
KEDUA
NO
|
TANGGAL
|
JAM
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
TTD
|
1
|
21-12-2012
|
08.00
|
1. Ajarkan
pasien untuk menggerak-gerakkan ekstremitas bagian kanan dan kiri agar
terlatih.
S : Klien mengatakan
masih sulit menggerakkan ekstremitasnya.
O : Klien terlihat
masih kesulitan.
2. Berikan
aktivitas mika-miki.
S : Klien mengatakan
sedikit enakkan.
O : klien terlihat
rileks.
3. Ajarkan
pasien untuk duduk.
S : Klien mengatakan
masih sedikit kesulitan.
O : klien terlihat
kesulitan.
|
S
: Klien mengatakan otot-ototnya sedikit terlatih.
O
: Klien terlihat sedikit nyaman.
A
: Tujuan belum tercapai.
P
: intervensi dilanjutkan.
|
Nurse
|
2
|
20-12-12
|
1. Gunakan
bahasa nonverbal untuk memfasilitasi komunikasi.
S : Klien mengatakan
mengerti maksud dari perawat.
O : Klien terlihat
memahami apa yang disampaikan oleh perawat.
2. Berikan
pertanyaan untuk melatih bicara klien.
S : Klien mengatakan
mengerti dengan maksud dari perawat.
O : Klien terlihat
mulai bisa berbicara dengan baik.
3. Pantau
kemampuan bicara klien.
S : Klien mengatakan
bisa sedikit berbicara.
O : Klien terlihat
mulai bisa berbicara.
|
S
: Klien mengatakan mulai bisa sedikit berbicara.
O
: Klien terlihat bisa sedikit berbicara.
A
: Tujuan belum tercapai.
P
: Intervensi dilanjutkan.
|
Nurse
|
|
3
|
20-12-12
|
1. Berikan
obat untuk mengatasi penyakit.
S : Klien mengatakan
masih terasa pusing.
O : Klien terlihat
menahan pusing.
2. Ajarkan
teknik relaksasi.
S : Klien mengatakan
sedikit relaks.
O : Klien terlihat
sedikit relaks.
3. Jaga
kebersihan linen.
S : Klien mengatakan
nyaman.
O : Klien terlihat
nyaman.
|
S
: Klien sedikit merasa nyaman.
O
: Klien terlihat sedikit nyaman.
A
: Tujuan belum tercapai.
P
: Intervensi dilanjutkan.
|
Nurse
|
|
4
|
20-12-12
|
1. Kolaburasi
dengan ahli gizi untuk pemberian diit yang sesuai.
S : Klien mengatakan
mengikuti apa yang dianjurkan oleh ahli gizi.
O : Klien terlihat
mematuhi.
2. Berikan
injeksi insulin (Levemir 0-0-10).
S : Klien mengatakan
sakit saat disuntik.
O : Klien terlihat
menahan nyeri.
3. Berikan
penkes kekeluarga mengenai penyakit klien.
S : Keluarga
mengatakan mengikuti penkes yang diberikan.
O : Keluarga klien
terlihat mematuhi penkes yang diberikan.
|
S
: Klien mengatakan nyeri dengan injeksi yang diberikan.
O
: Klien terlihat menahan nyeri.
A
: Tujuan belum tercapai.
P
: Intervensi dilanjutkan.
|
Nurse
|
HARI
KETIGA
NO
|
TANGGAL
|
JAM
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
TTD
|
1
|
20-12-2012
|
08.00
|
1. Ajarkan
pasien untuk menggerak-gerakkan ekstremitas bagian kanan dan kiri agar
terlatih.
S : Klien mengatakan
masih sulit menggerakkan ekstremitasnya.
O : Klien terlihat
masih kesulitan.
2. Berikan
aktivitas mika-miki.
S : Klien mengatakan
sedikit enakkan.
O : klien terlihat
rileks.
3. Ajarkan
pasien untuk duduk.
S : Klien mengatakan masih
sedikit kesulitan.
O : klien terlihat
kesulitan.
|
S
: Klien mengatakan otot-ototnya sudah mulai terlatih.
O
: Klien terlihat sudah nyaman.
A
: Tujuan belum tercapai.
P
: intervensi dilanjutkan.
|
Nurse
|
2
|
20-12-12
|
1. Gunakan
bahasa nonverbal untuk memfasilitasi komunikasi.
S : Klien mengatakan
mengerti maksud dari perawat.
O : Klien terlihat
memahami apa yang disampaikan oleh perawat.
2. Berikan
pertanyaan untuk melatih bicara klien.
S : Klien mengatakan
mengerti dengan maksud dari perawat.
O : Klien terlihat
mulai bisa berbicara dengan baik.
3. Pantau
kemampuan bicara klien.
S : Klien mengatakan
bisa sedikit berbicara.
O : Klien terlihat
mulai bisa berbicara.
|
S
: Klien mengatakan mulai bisa berbicara dengan baik.
O
: Klien terlihat bisa berbicara dengan baik.
A
: Tujuan tercapai.
P
: Intervensi dihentikan.
|
Nurse
|
|
3
|
20-12-12
|
1. Berikan
obat untuk mengatasi penyakit.
S : Klien mengatakan
hanya sedikit terasa pusing.
O : Klien terlihat
menahan pusing.
2. Ajarkan
teknik relaksasi.
S : Klien mengatakan sedikit
relaks.
O : Klien terlihat
sedikit relaks.
3. Jaga
kebersihan linen.
S : Klien mengatakan
nyaman.
O : Klien terlihat
nyaman.
|
S
: Klien sudah merasa nyaman.
O
: Klien terlihat nyaman.
A
: Tujuan belum tercapai.
P
: Intervensi dilajutkan.
|
Nurse
|
|
4
|
20-12-12
|
1. Kolaburasi
dengan ahli gizi untuk pemberian diit yang sesuai.
S : Klien mengatakan
mengikuti apa yang dianjurkan oleh ahli gizi.
O : Klien terlihat
mematuhi.
2. Berikan
injeksi insulin (Levemir 0-0-10).
S : Klien mengatakan sedikit
sakit saat disuntik.
O : Klien terlihat
menahan nyeri.
3. Berikan
penkes kekeluarga mengenai penyakit klien.
S : Keluarga
mengatakan mengikuti penkes yang diberikan.
O : Keluarga klien
terlihat mematuhi penkes yang diberikan.
|
S
: Klien mengatakan sudah biasa dengan
nyeri dari injeksi yang diberikan.
O
: Klien terlihat sedikit tenang.
A
: Tujuan belum tercapai.
P
: Intervensi dilanjutkan.
|
Nurse
|