Semarang
2 – 6
Oktober 2012
DAMPAK KEBERADAAN ILMIKI TERHADAP
INSTITUSI KEPERAWATAN DI INDONESIA
Disusun
Oleh :
Donny
Nurhamsyah
11130032
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
PROGRAM
STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyusun Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya.
Makalah ini
dibuat untuk memenuhi prasyarat untuk mengikuti LKMM nasional ILMIKI.
Saya menyadari
bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Yogyakarta,
September 2012
Penulis
DAMPAK
KEBERADAAN ILMIKI TERHADAP INSTITUSI KEPERAWATAN DI INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia pada saat ini merupakan salah satu negara
berkembang. Negara yang memiliki kekayaan yang berlimpah dan memiliki
masyarakat yang berpengetahuan tinggi. Negara Indonesia juga sudah dikenali
oleh Negara-negara lain, diantaranya dalam bidang budaya, kekayaan sumber daya
alam, makanan-makanan daerahnya serta yang paling penting adalah kemampuan dari
tenaga kesehatanya yaitu perawat.
Perawat Indonesia sudah banyak yang
bekerja di luar negeri. Masyarakat luar negeri sangat menyukai perawat
Indonesia dalam kemampuan akademik dan kemampuan dalam melakukan tindakan
keperawatan. Perawat Indonesia juga dianggap ramah oleh masyarakat luar negeri.
Dengan ini tentunya kita sebagai masyarakat Indonesia harusnya bangga terhadap
perawat-perawat yang bekerja di luar negeri tersebut. Bukanya malah merendahkan
martabat perawat di negeri sendiri.
Tentunya semua itu tidak lepas dari
sebuah organisasi kemahasiswaan nasional Indonesia yang dikenal dengan sebutan
ILMIKI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu
Keperawatan Indonesia). Salah satu tugas ILMIKI adalah mengayomi semua
institusi keperawatan S-1 yang ada di Indonesia. ILMIKI sangat berjasa
menghasilkan mahasiswa dan perawat yang memiliki kompetensi tinggi tentunya
dengan kegiatan-kegiatan yang sering dilakukanya.
B. Rumusan Masalah
1. Sejarah
ILMIKI
2. Dampak
Dari Keberadaan Ilmiki Bagi Institusi Keperawatan
2.1.
Dampak positif
2.2.
Dampak Negatif
3. Pandangan
Mahasiswa terhadap organisasi ILMIKI
C. Tujuan
1. Mahasiswa
mengerti sejarah ILMIKI
2. Mahasiswa
mengetahui dampak positif dan negative didirikanya ILMIKI
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah ILMIKI
Tahun 1999
merupakan awal munculnya pemikiran untuk membentuk wadah koordinatif berskala
nasional untuk mahasiswa keperawatan.
Namun saat itu masih sebatas wacana, belum ada langkah konkrit untuk
mewujudkannya.
Maret tahun 2000 diadakan pertemuan mahasiswa kesehatan di
Yogyakarta.
Delegasi-delegasi mahasiswa berkumpul dan bertukar wacana mengenai perlunya wadah
koordinasi mahasiwa keperawatan
Indonesia. Pada pertemuan ini didapatkan kesepakatan untuk mengadakan pertemuan
di Yogyakarta dengan agenda membentuk jaringan mahasiswa keperawatan
Indonesia. Pertemuan ini kemudian disepakati sebagai Pra Kongres I dengan nama
Jaringan Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia (JMIKI). Pra Kongres I
dihadiri oleh Pranowo Adi (FIK UI), Jathu D.W. (FIK UI), Rudi S.N. Saputra (PSIK UNPAD), Haris Sofyana (PSIK UGM), Tanto
(PSIK UNIBRAW), Lalu Matuwali (PSIK UNAIR), Yafeti Nazara (PSIK USU), Khaidir
(PSIK Univ Andalas), dan Mashdar
Jhon (PSIK UNHAS).
Tanggal 3 Juni
2000 diadakan Pra Kongres II di Yogyakarta dengan agenda membahas AD/ART
dan GBHO serta mempersiapkan Kongres Pertama Mahasiswa Keperawatan Indonesia
2000 (KOMPI 2000). Pada pertemuan ini nama organisasi berubah menjadi Ikatan
Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia (IMKI). Rencana
pelaksanaan Kongres II (KOMPI 2000)
di Jakarta tanggal 21-23 Juli 2003, sekaligus deklarasi IMKI. Akan tetapi,
Kongres II tidak jadi
dilaksanakan. Akhirnya disepakati ada Pra Kongres III di Unair Surabaya.
Pra Kongres III dilaksanakan di Unair Surabaya tanggal
23-24 September 2000 dengan agenda membahas AD/ART dan GBHO IMKI serta
persiapan KOMPI 2000.
Terdapat beberapa usulan nama organisasi yaitu OMKI, IMKI, JMIKI, dan ILMIKI.
Kemudian diperoleh kesepakatan dan pendeklarasian organisasi yang bernama
“IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU KEPERAWATAN INDONESIA” disingkat ILMIKI
(Surabaya, 24 September 2000 pukul 16.00 WIB).
Kongres I ILMIKI
diadakan di Jakarta tanggal 23-25 Februari 2001. Agenda: memilih kepengurusan
ILMIKI , menetapkan AD/ART, GBHO, dan program kerja nasional. Dalam
Kongres I terpilih Jathu D.W
sebagai ketua ILMIKI pertama dari FIK UI dan Husna Y. sebagai Sekjen
ILMIKI UGM.
Selain itu tercetus 6 tekad mahasiswa Keperawatan
Indonesia yaitu percepat praktik mandiri keperawatan,
biaya kesehatan murah
bagi rakyat Indonesia, pendidikan keperawatan yang berkualitas, wujudkan Indonesia sehat
2010-2011, sipakan keperawatan AFTA
2003, dan otonomi
daerah untuk kesejahteraan masyarakat.
Kongres II ILMIKI dilaksanakan di Yogyakarta
tanggal 23-27 Februari 2003. Di Kongres II ini terpilih Aris Cahyo P. (Unibraw)
sebagai ketua umum dan
Ariestia Ariani (UGM) sebagai sekjen. Selain
itu dihasilkan pernyataan sikap dengan isi sebagai berikut:
1.
Disegerakan tersedia RS pendidikan keperawatan
2.
Percepat RUU Keperawatan menjadi Undang-Undang
3.
Optimalkan fungsi Diknas
dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi keperawatan.
Struktur: ketua, sekjen, bendahara, sekretaris, biro kastrat, korwil 1-4, divisi (advokasi, SDM, dan sosial masyarakat).
Kongres III ILMIKI dilaksanakan di
Malang tanggal 2-6 Maret 2005. Pada Kongres III, terpilih Ayu Ningrum (UGM)
sebagai Ketua Umum dan Ratna K. (UMY) sebagai sekjen. Pernyataan sikap yang dihasilkan:
1.
Mengajak bersama membangun untuk layanan kesehatan yang terpadu
2.
Seruan menegakkan hakikat profesi kesehatan dari tindakan sewenang-wenang penguasa.
3.
Perjuangan instansi pengguna jasa keperawatan untuk memberikan kesempatan diadakan konsep
“RS Pendidikan untuk Keperawatan”.
4.
Perjuangkan disahkannya “Undang-Undang Praktik Keperawatan” dengan segala implikasi
Struktur: ketua, sekjen, dirjen (infokom, kastrat, PSDM, hubungan luar negeri, keuangan), korwil 1-4, dan berbagai divisi ditiap
wilayah.
Kongres IV ILMIKI dilaksanakan disemarang tanggal 14-18
Maret 2007. Pada Kongres IV, terpilih
Andi Baso Tombong (UNHAS) sebagai sekjen dan Ade Martiwi Eka Putri sebagai wasekjen.
Struktur: sekjen, wasekjen, dirjen 1-5 (kastrat, POSDM, eksternal, sosial, keuangan, pendidikan).
Kongres V ILMIKI dilaksanakan di Makassar tanggal 31
Maret-4 April 2009. Pada Kongres V terpilih Ade Martiwi Eka Putri (UI) sebagai sekjen.
Kongres VI
ILMIKI dilaksanakan di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto pada tanggal
27 September-1Oktober 2011. Pada Kongres tersebut, terpilih Ariska Juniar Arlan
(UNPAD) sebagai Sekjend ILMIKI 2011-2013. Struktur: Sekjend, Sekretaris,
Bendahara, Dirjen 1-5 (kastrad, PSDM, sosmas, pendpel, infokom) dan meliputi 7
wilayah.
B. Dampak Dari Keberadaan Ilmiki Bagi
Institusi Keperawatan
Setiap berdirinya suatu organisasi, pasti akan
menimbulkan dmpak positif dan negatifnya bagi anggota organisasi tersebut.
Tentunya lebih spesifik lagi yaitu organisasi ILMIKI. Disamping memberikan
banyak dampak positif pasti terselip pula dampak negatifnya. Pada sub bab ini
akan dibahas dampak positif dan negatifnya.
B.1. Dampak Positif
Sudah lebih dari 1 (satu) decade
berdirinya ILMIKI di Indonesia tentunya telah banyak membawa perubahan kepada
mahasiswa ilmu keperawatan yang bergabung dengan organisasi ILMIKI. Dahulu
sebelum didirikan, mahasiswa keperawatan hanya focus terhadap akademiknya tanpa
memikirkan organisasi, namun setelah didirikan ILMIKI mahasiswa menjadi lebih
aktif, mampu mengemukakan pendapat serta aspirasi yang memiliki kualitas
tinggi. Seperti yang kita lihat pada petinggi-petinggi ILMIKI yang notabene
sebagai mahasiswa juga, kini sudah mampu menjadi sebagai wakil rakyat.
Agar
lebih jelas maka dampak-dampak positifnya akan disebutkan, antara lain :
·
Mahasiswa mampu bertukar pengalaman
dengan mahasiswa lain.
·
Mahasiswa mampu menyampaikan pendapat
dan aspirasinya dalam menangani berbagai kasus keperawatan.
·
Mahasiswa dididik untuk memiliki jiwa
organisasi, jiwa kepemimpinan, jiwa patriotism dan jiwa social serta masih
banyak yang lainya.
·
Mahasiswa mampu membentuk
pergerakan-pergerakan seperti pergerakan GEMP4R, gerakan yang berdiri untuk
mendukung agar RUU keperawatan segera disahkan oleh pemerintah.
·
Mahasiswa mampu menjadi seorang penulis,
seperti yang kita lakukan saat ini untuk membuat makalah sebagai persyaratan
dalam keikutsertaan agenda ILMIKI.
·
Tentunya masih banyak lagi dampak
positifnya untuk kita mahasiswa, jika disebutkan mungkin tidak akan cukup satu
waktu untuk menulisnya.
Mungkin itulah dampak positif yang
sangat terlihat dikalangan mahasiswa yang mengikuti organisasi ILMIKI.
B.2. Dampak Negatif
Disamping
dampak positif yang tercipta jika kita mengikuti organisasi ILMIKI ini tentu
akan timbul pula dampak negative bagi kita. Tak bias dipungkiri, bahwa apabila
mahasiswa mengikuti sebuah atau lebih organisasi pasti akan berpengaruh pada
nilai akademiknya. Sebut saja ketika ILMIKI mengadakan sebuah kegiatan salah
satunya sidang tahunan ILMIKI yang membutuhkan waktu seminggu untuk
melaksanakanya. Otomatis mahasiswa yang mengikutinya ketinggalan proses belajar
di kampus dan meninggalkan begitu banyak praktik-praktik keperawatan.
Tapi
hal tersebut wajar terjadi, karena dibalik dampak tersebut mahasiswa akan
mendapatkan sangat banyak pengalaman yang belum tentu didapatkan oleh mahasiswa
lain yang tidak mengikuti organisasi sama sekali.
Mungkin
untuk dampak negative yang paling terlihat hanya itu, tentunya masih ada lagi.
Karena setiap pribadi pasti memiliki berbagai perbedaan dalam mempresepsikan
sesuatu.
C. Pandangan Mahasiswa Terhadap
Organisasi ILMIKI
Seperti yang telah disampaikan di atas tadi bahwa
setiap manusia pasti memiliki perbedaan dalam mempresepsikan sesuatu. Oleh
karena itu manusia yang satu dengan yang lain pasti memiliki pandangan yang
beraneka ragam mengenai ILMIKI itu sendiri. Kalau menurut saya penulis, ILMIKI
ini sangat memberi banyak keuntungan untuk kemajuan akademik saya. Dengan saya
mengikuti organisasi ini, saya bisa sharing dengan mahasiswa lainya seputar
dunia keperawatan. Selain itu dapat juga melatih jiwa kepemimpinan dan jiwa
bertanggung jawab. Intinya ILMIKI ini merupakan kegiatan yang sangat mendidik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
`
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa ILMIKI dapat memberikan banyak keuntungan untuk Instiusi dan mahasiswa
yang bergabung di dalamnya. Harapan saya semua institusi keperawatan dan
mahasiswa keperawatan di Indonesia bisa mengenali ILMIKI ini dengan
sebenar-benarnya.
DAFTAR
PUSTAKA